Bonsai memang di dorong untuk mengangkap kebutuhan anda yang gemar berpetualang. Karena itu, muncullah gaya-gaya tanaman hias dan unik bonsai yang menawan.
Sekadar mengingatkan beberapa gaya bonsai antara lain tegak lurus (chokkan), tegak tidak lurus (tachiki), miring (shakan), air terjun (kengai), berbelit (bankan), terpelajang (bunjingi), berbatang dua (sookan), berbatang banyak (takan), kelompok (yoseuse), akar di atas batu (ishitsuki).
Pertanyaannya, kenapa bonsai justru terpilih sebagai salah satu di antara 10 ornamental plant? Hasil pengamatan, pesona bonsai tak pernah lekang oleh waktu. Sejak dulu hingga sekarang, pesonanya tetap melekat di hati para penggemar bonsai.
Sebut saja Istana Alam Dewi Tara Nursery di Sawangan, Depok memajang berbagai bonsai berkualitas di showroomnya. Bahkan, showroom di pluit, Jakarta Utara dikhusus menjual bonsai. Selain bonsai, nurseri ini menjual tanaman hias lain, seperti anthurium, philodendron, adenium, euphorbia, dan lain-lain.
Secara internasional, bonsai asal Indonesia bersaing dengan bonsai dari negara lain. Hal ini disebabkan melimpahnya jenis tanaman asli Indonesia yang eksotos. Karakteristik tiap tanaman sangat istimewa sehingga banyak digemari oleh peminat dari dalam maupun luar negeri.
Kolektor yang bergelut dalam seni bonsaisering mengikutsertakan bonsai miliknya di ajang pameran ataupun kontes tanaman hias.
Pada Bonsai Adenium Contest dalam ajang Sanur Village Festival (SVF) II Tahun 2007 , dijumpai beberapa jenis Tabanab bonsai lokal seperti sentigi, sancang, kimeng, cemara udang, asem, dan lainnya. Bonsai-bonsai tersebut tampil menarik dan proporsional karena dirawat dengan penuh kasih sayang dan ketelatenan. Selain itu juga diperlukan kreativitas dan seni dalam menghasilkan bonsai unik.
Sentigi menjadi salah satu favorit para pebonsai karena menjanjikan hasil yang baik. Sentigi merupakan pohon besar yang kokoh dan rimbun di habitat alaminya. Namun, dengan menjadikannya sebagai bonsai, pesona sentigi yang istimewa itu dapat dihadirkan di dalam rumah dan dinikmati keindahannya setiap saat.
Lain halnya dengan bonsai asam jawa ini. Tanaman ini akan tampak indah bila subur dengan daunnya yang rimbun. Daun tersusun berseling pada tangkai. Warna daun hijau pucat, tampil serasi dengan batang yang berwarna cokelat muda.
Batang terdiri tegak dengan pangkal batang mencengkram kuat pada tanah. Percabangan di bentuk aslinya di alam bebas. Dengan waktu pemeliharaan yang lama, bonsai asam jawa ini dapat mencapai bentuk proporsional.
Sementara beringin (Ficus benjamina) sangat berciri flora Indonesia. Tampilan bonsai beringin ini tampak alami seperti di habitat aslinya. Akar-akar tunjangnya yang kuat di sekeliling batang utama. Akar ini mengesankan bonsai sudah berumur sangat tua dan berwibawa.
Cabang-cabang menjulur dari batang dan terbentang lebar. Percabangannya banyak, begitu pula dengan rantingnya yang kecil-kecil tersebar ke segala arah. Daunnya yang rimbun memberikan kesan mendalam pada bonsai unik ini.
Tanaman yang paling umum di buat bonsai adalah cemara udang. Batangnya besar dengan lekukan tegas pada batangnya menampilkan kesan tua, ditambah dengan pangkal batangnya kokoh. Sosok bonsai tampil unik dengan batang dan percabangan yang dibentuk sedemikian rupa hingga sedikit miring kekiri.
Tampilannya harmonis disempurnakan dengan kesubutran pohon yang prima. Pilihan pot yang serasi membuat pengagumnya tak pernah bonsan memandang.
Bonsai kimeng tua menampilkan batang yang kokoh dan perakaran yang besar, sehingga tampak kuat bagi raksasa. Bentuknya diseimbangkan dengan percabangan yang menyebrang ke segala arah.
Cabang dan ranting tersusun rapi sebagai satu kesatuan, seolah memang terprogram sejak awal pembentukannya. Daunnya yang rimbun dan berwarna hijau segar menyempurnakan pesona keunikan bonsai kimeng.
Toh rasanya, gaya-gaya bonsai telah membuat Anda tertarik. Sosoknya secara keseluruhan sangat memukau. Apalagi kesan tua yang dimunculkan dari batangnya sedikit mengelupas di beberapa sudut. Bukankah Anda akan lebih senang bila bonsai tampil serasi dengan pot yang cantik?