Gulma gampang sekali tumbuh dimana-mana apalagi pada tanaman bonsai. berikut ini cara membersihkan hama dan penyakit pada bonsai.Ditempat yang sempit terbatas pun sering dijumpai tanaman liar atau rumput pengganggu ini. Cara penyebaran dan gampang dan kemampuan tumbuh yang tergolong cepat telah memudahkan kehidupannya.
Bakalan bonsai yang di training di dalam pot juga tak luput dari masalah gulma. Gulma yang banyak tumbuh biasanya golongan rumput-rumputan dan gulma yang berkembang biak dengan biji halus lainnya.
Tumbuhnya gulma didalam pot atau wadah tanaman menimbulkan persaingan penyerapan unsur hara antara bakalan bonsai dengan gulma tersebut. Unsur hara yang terdapat di dalam pot diambil sebagian oleh tanaman pengganggu ini. Selain itu, gulma juga dapat mengurangi nilai estetika. Sebagai seni hidup yang menonjolkan keindahan alami, tumbuhnya rumput-rumputan yang tidak dikehendaki di dalam pot jelas mengganggu pandangan.
Setiap tanaman yang tidak diharapkan tumbuh di dalam pot harus dicabut. Jangka waktu penyiangan tidak tentu. Bila gulma tumbuh cepat, maka penyiangan dilakukan lebih kerap. Bila gulma jarang tumbuh, maka penyiangan bisa dilakukan lebih santai dalam jarak waktu yang jauh.
Pencabutan gulma tidak perlu menunggu sampai gulma tumbuh subur dan besar. Gulma yang sudah besar dan subur berarti sudah menghabiskan banyak makanan yang diperuntukkan bagi bonsai. Gulma yang masih kecil gampang dicabut dengan tangan sehingga proses penyiangan dapat dikerjakan tanpa menyita banyak waktu dan tenaga.
Ada kiat untuk mencegah tumbuhnya gulma. Caranya dengan menumbuhkan lumut pada permukaan tanah. Cara ini mempunyai tiga keuntungan. Pertama, lumut dapat menghalangi pertumbuhan gulma. Kedua, lumut dapat menambah keindahan bonsai.
Penampilan atau kesan tua bonsai dapat lebih ditonjolkan dengan dukungan lumut. Ketiga, lumut dapat berfungsi sebagai indikator air di dalam pot. Bila warna lumut berubah menjadi kuning atau cokelat kering berarti media di dalam pot kekurangan air.
Pemberantasan Hama dan Penyakit
Bakalan bonsai tak luput dari serangan hama dan penyakit. Biasanya tanaman yang terawat baik jarang diserang hama dan penyakit dibanding tanaman yang perawatannya kurang. Karena itu, sebagai tindakan preventif ada baiknya jika senantiasa memberi perhatian pada bakalan bonsai.
Apabila masih mungkin ditanggulangi dengan cara alami, sebaiknya tidak menggunakan bahan beracun untuk mengendalikan hama dan penyakit. Perlakuan konvensional ikut nenjulang penampilan alami bonsai.
Caranya adalah dengan menyikat jamur atau lumut yang menempel. Bila terserang ulat atau ada serangga yang bersarang, maka daun atau bagian yang terserang tersebut dipangkas.
Jenis hama yang sering mengganggu tanaman adalah kutu pucuk daun dan kutu wol yang banyak bersembunyi di bagian bawah daun. Pengendalian secara sederhana cukup dimatikan dengan tangan. Bisa juga dengan memangkas atau menggunting bagian yang diserang serta memusnahkannya.
Bila ditemukan tungau yang menyerang bakalan bonsia, maka pengendaliannya dilakukan secara kimia dengan akarisida, misalnya Kalthane atau Agrotion. Petunjuk pada kemasan akarisida tersebut harus diikuti agar tidak terjadi pencemaran lingkungan.