Untuk membentuk tunggul/bakalan bonsai agar menarik sangat cukup mudah,anda cukup mempersiapkan dan melakukan langkah-langkah yang akan kami jelaskan di bawah.Tunggul yang didapat dari alam atau bakalan bonsai yang diperoleh dari hasil perbanyak bila dibiarkan ditumbuhkan seperti apa adanya tidak akan menghasilkan bonsai yang menarik. Proses training dilakukan untuk membentuk tunggul atau bakalan bonsai menjadi menarik.
Dengan beberapa cara atau teknik tertentu dikembangkan beberapa upaya mengubah bentuk yang biasa, jelek, atau tidak karuan menjadi bentuk yang diinginkan.
Perlu ditekankan di sini bahwa tidak semua batang tunggul atau bakalan bonsai perlu ditraining. Kadang-kadang karena cacat atau kerusakan alami yang dimilikinya, penampilan batang tersebut menjadi dramatis dan unik. Bekas-bekas keropos dimakan rayap, ujung batang tersambar petir, batang rusak karena pengaruh cuaca atau ketuaan bisa menjadi daya tarik tersendiri.
Jenis kulit batang tanaman seperti pinus dan asam yang keriput sudah indah secara alami. Kulit batang yang pecah-pecah ini menampilkan kesan tua atau kawak. Keindahan-keindahan asli dan berkesan tua seperti ini dapat dibuat dengan alat atau teknik tertentu.
Alat-alat yang digunakan
Ada beberapa alat yang diperlukan untuk mentraining bonai. Alat-alat tersebut antara lain gunting, gergaji, pahat, dan kawat. Selain memiliki kegunaan yang berlainan, biasanya masing-masing alat tersebut terdiri dari beberapa macam serta ukuran.
Gunting
Alat ini paling banyak jenisnya. Ukuran pun bermacam-macam tergantung penggunaannya. Secara umum ukuran gunting yang besar digunakan untuk memotong cabang atau batang yang besar. Begitu pula sebaliknya. Gunting yang memiliki per di antara tangkai pegangannya atau yang melengkung pegangannya berguna untuk memotong cabang dan akar yang berukuran kecil.
Gunting berukuran kecil, memiliki pengontrol jari dengan tangkai yang langsung, dipakai untuk memangkas ranting tangkai bunga yang sudah tua serta bisa juga untuk memangkas daun yang terlalu lebat. Ada pula gunting khusus yang disebut gunting kuikiri. Gunanya untuk memotong cabang atau akar dengan keistimewaan tidak meninggalkan bekas tonjolan.
Gunting kuikiri dapat digunakan juga untuk memotong pangkal dahan yang bercabang. Sayangnya gunting ini kurang cocok untuk memotong ranting.
Gergaji
Alat ini digunakan untuk memotong batang, cabang, atau akar yang sulit dipotong dengan gunting atau alat lainnya. Ada gergaji yang digerakkan secara manual dan ada yang digerakkan dengan listrik.
Pahat
Pahat digunakan untuk memahat batang dan mengubah bentuk tanaman. Kadang-kadang pada batang bonsai dibuat lekukan dalam. Untuk keperluan ini dibutuhkan gurinda.
Kawat
Kawat digunakan untuk mengubah bentuk dan arah cabang hingga sesuai dengan yang diinginkan. Kawat memiliki bermacam-macam ukuran. Ada yang berukuran 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, dan 26 (semakin besar angka semakin kecil kawat-nya). Sebaiknya digunakan kawat dari bahan tembaga karena tidak dapat berkarat dan bisa dipakai berkali-kali.
Penjepit atau tracker
Alat ini digunakan untuk membengkokkan batang tanaman yang sudah berkayu atau cukup keras. Tracker memiliki tiga buah penjepit yang ujungnya dilapisi bahan lunak sehingga tidak merusak kulit tanaman. Untuk ukuran batang yang berbeda digunakan tracker yang ukurannya berbeda pula.
Semua alat yang digunakan untuk memotong atau memangkas bagian tanaman sebaiknya dipakai dalam kondisi baik dan bersih. Karat yang sering mengganggu peralatan harus dibersihkan.
Secara berkala sebaiknya alat tersebut diminyaki agat tidak cepat rusak dan tetap dalam kondisi prima. Bila sedang tidak digunakan, sebaiknya disimpan di tempat khusus yang tidak lembap dan tidak terjangkau anak-anak.