Banyak orang pasti setuju membuat bonsai dengan bahan wahong dapat menghasilkan bonsai dengan kualitas seni tinggi. Karena itu, banyak orang pasti penasaran ingin mengetahui cara memproses wahong menjadi bonsai. Ada dua metode memproses yang bisa diadopsi dalam membuat bonsai dengan bahan wahong. Pertama, bonsai bisa dibuat menggunakan bahan wahong murni. Kedua, bonsai dapat dibuat dengan menggabungkan wahong dengan tanaman jenis sacang. Metode memproses kedua bisa dilakukan dengan cara stek yang akan menghasilkan bonsai wahong sancang. Metode kedua ini juga sekaligus merupakan daya tarik dari wahong dalam membuat bonsai. Adanya kemungkinan untuk menggabungkan dua jenis tanaman dipandang sangat langka dalam dunia bonsai. Meski demikian, membuat bonsai dari wahong tidak secara kontekstual harus memilih metode kedua. Pemilihan diantara dua metode tersebut dilakukan sesuai selera seni masing-masing.
Pengumpulan Bahan Bonsai Wahong
Untuk membuat bonsai dari bahan wahong perlu melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama, perlu dilakukan pengumpulan serta pemilihan bahan. Dalam pemilihan bahan, anda bisa memilih bahan wahong dari gunung atau bahan wahong dari pinggir laut. Dalam memilih bibit bahan harus dilakukan secara teliti. Bonsai wahong laut dipandang memiliki struktur ketebalan dan ketuaan yang lebih rendah dari wahong gunung. Perbedaan ini disebabkan dari perbedaan habitat lingkungan tanaman. Habitat gunung memiliki kandungan air dalam tanah yang lebih sedikit dari habitat pantai. Sedangkan struktur ketebalan dan ketuaan wahong sendiri dipandang sebagai daya tarik kontemporer dari wahong. Namun, nilai seni dari kedua bahan tersebut kembali lagi tergantung selera seni masing-masing orang. Yang jelas, anda perlu teliti dalam memilih bahan berdasarkan kekuatan, struktur, dan kontur bahan.
Pemrosesan Bahan Menjadi Bonsai Wahong
Setelah bibit bahan telah dikumpulkan selanjutnya bahan dapat masuk ke tahap pemrosesan. Sebelum diproses, bibit bahan perlu ditanam dalam media tanah habitat asal yang dicampur dengan kompos. Bibit bahan perlu disiram setiap hari sampai agar mengalami pertumbuhan yang ideal. Dalam melakukan pemrosesan wahong yang pertama digarap adalah bagian batang dengan penghalus dan pahat. Pemrosesan ini dilakukan sambil menunggu munculnya tunas baru. Pemrosesan batang dilakukan untuk membentuk alur pada batang. Pembentukan alur dilakukan dengan memahat dan menghaluskan bagian batang mati. Pada wahong akan terdapat batang hidup dan batang mati. Mematikan batang hidup juga dimungkinkan dengan cara menglupas kulit batang. Selanjutnya, jika anda ingin menggabungkan wahong dengan sancang dapat dilakukan stek tanaman. Melakukan stek tanaman dapat dilakukan dengan cara sambung atau tempel. Stek sambung dilakukan dengan menyambung melakukan stek pada cabang asli wahong. Sedangkan stek tempel dilakukan dengan menempel sacang pada batang wahong untuk membuat cabang baru.
Tips dan Saran Bonsai Wahong
Meskipun membuat bonsai didasarkan pada selera seni dari masing-masing orang, seorang pecinta tanaman bonsai pasti juga membutuhkan tips dan saran dalam membuat bonsai. Dalam membuat bonsai wahong sendiri juga terdapat beberapa saran yang bisa menjadi masukan. Pertama, dalam pemilihan bahan, bonsai wahong gunung dinilai memiliki kualitas yang lebih baik. Alasannya, dengan struktur batang lebih tebal dan lebih tua pemrosesan batang akan menjadi lebih lancar dengan menghasilkan karya lekukan batang bonsai yang lebih natural. Saran kedua adalah mengenai pilihan membuat bonsai dengan bahan wahong murni atau dengan menggabungkan wahong dengan sacang. Sebaiknya, bonsai wahong dibuat dengan menggabungkan wahong dengan sacang. Alasannya, karena daun wahong memiliki struktur yang lebar. Alhasil, daun wahong sangat tidak estetis dan cocok sebagai bonsai. Sedangkan sacang memiliki daun yang memiliki struktur kecil yang cocok sebagai bonsai.