Menyiapkan Bonsai agar Juara di Kontes anda diharapkan agar memperhatikan :
Yang perlu anda lakukan dan perhatikan agar bonsai anda juara :
1. GERAK DASAR
Pada sub ini, Bonsai dinilai dari arah pergerakannya, mulai dari akar hingga ujung batang dengan fokus penilaian di bagian akar dan batang. Bonsai akan dinilai melalui tiga poin yakni gaya, karakter, dan alur gerak. Poin gaya adalah penilaian Bonsai menurut gaya yang diusung. Di poin ini juri akan menilai konsistensi dan keteraturan gaya yang diangkat. Untuk karakter, menonjolkan kekuatan dari jenis tanaman yang dibuat Bonsai, misalnya dari ketuaan batang. Penilaiannya dari karakter atau watak yang berbeda di setiap jenis yang terlihat dari ciri anatominya. Pada bagian ini, akan memberikan nilai lebih untuk jenis Bonsai Asam Jawa, Wahong, Wacang maupun Santigi yang berkarakter batang pecah dan tua. Bentuk tua ini yang akan memberikan nilai lebih saat penjurian. Sedangkan alur gerak merupakan penilaian di seluruh anatomi Bonsai. Mulai dari akar hingga mahkota. Penilaian tersebut juga termasuk dalam Bonsai yang mempunyai batang lebih dari satu, baik twin, triple atau grouping.
2. KEMATANGAN
Di sub kematangan yang diutamakan adalah proses hasil akhir dari tanaman, baik dari anatomi maupun pembuatannya. Konsentrasi penilaian anatomi terdiri dari kelengkapan penampakan cabang, ranting, dan daun Bonsai ketika memasuki masa bayi, remaja, dan tua. Selanjutnya adalah keseimbangan anatomi Bonsai. Bonsai dengan umur tua akan memiliki nilai tinggi jika berukuran proporsional. Artinya, jika cabang tak terlalu kecil dibandingkan batang, maka indikator seimbang sudah dimiliki oleh Bonsai tersebut. Selanjutnya adalah poin dimensi. Poin dimensi ini menggambarkan ukuran ruang dari Bonsai tersebut. Sebab, Bonsai merupakan karya seni tiga dimensi yang menempati tiga orientasi. Jadi, adanya kesan luas yang dicirikan dari gerakan batang, cabang maupun ranting sangat penting dimiliki. Sedangkan untuk komposisi yang menjadi poin terakhir menggambarkan tata letak dan susunan satu atau beberapa obyek dalam satu ruang tertentu.
3. KESERASIAN
Fase ini dibagi atas tiga poin, yaitu kesehatan, peletakan di wadah/pot, dan kesan tua. Untuk poin pertama kesehatan di sini jelas memperlihatkan aspek fisiologis tanaman terkena penyakit atau tidak saat dilakukan kontes. Pada penempatan di pot, menitik-beratkan pada perspektif yang jadi jarak pandang, proporsi dan harmoni. Sehingga, memilih ukuran dan desain pot akan menentukan penilaian di bagian ini. Sedangkan kesan tua adalah penampilan karakter dari tekstur kulit atau kayu di setiap anatomi sesuai rentang perjalanan hidupnya.
4. PENJIWAAN
Sementara, di sub ini ada tiga hal yang diambil yakni keseimbangan optik, realitas alam, dan pesan. Untuk keseimbangan optik, Bonsai harus enak dilihat dari sudut pandang yang diinginkan oleh pemilik. Selanjutnya adalah realitas alam yang berhubungan dengan gerakan dari Bonsai. Di realitas alam, juri akan melihat ada-tidaknya kejangggalan dari karya yang dibuat. Di bagian terakhir yaitu pesan, pemilik dituntut detail untuk menghasilkan karya Bonsai-nya. Sehingga emosi yang terlihat pada Bonsai tersebut akan semakin besar.
Salam : Selamat berkarya :Central Bonsai.Com