Proses pembuatan tanaman bonsai tentu berbeda dengan cara menanam tanaman pada umumnya. Dikatakan bonsai kalau tanaman itu berukuran kerdil. Tapi anehnya, justru tanaman bonsai perlu kebutuhan nutrisi yang lebih banyak dari pada tanaman pada umumnya.
Apabila nustrisinya tidak tercukupi, pasti Anda tidak akan mendapatkan tanaman bonsai yang sesuai harapan. Jika Anda tertarik dan ingin mencoba membuat tanaman bonsai, ikutilah cara membuat bonsai bagi pemula ini.
PERSEPSI SALAH TENTANG MENANAM BONSAI
Beberapa anggapan salah terkait dengan menaman bonsai di masyarakat adalah:
Pengurangan nutrisi agar diperoleh tanaman yang kerdil
Jumlah nutrisi yang diserap tanaman semakin sedikit memang dapat membuat tanaman menjadi kerdil karena kurus. Padahal bonsai yang baik itu bukanlah tanaman yang kurus. Justru sebaliknya, subur tapi kerdil.
Maka dari itu pemberian media tanam yang baik dan penggunaan pupuk juga wajib untuk Anda lakukan.
Sedangkan cara untuk mengerdilkan tanaman, pada umumnya bonsai dilakukan pemotongan pada dahan-dahan yang tidak perlu. Selain itu, untuk memperbanyak cabang dapat dilakukan pruning atau penggundulan pada seluruh daun.
Selalu memotong dahan yang memanjang
Tidak selamanya dahan yang memanjang perlu dipotong. Ada kalanya pada dahan tertentu perlu dibesarkan agar dapat mengimbangi dahan sebelumnya.
Cara untuk mempercepat pernambahan ukuran batang adalah dengan membiarkan dahan tersebut tumbuh bebas memanjang. Begitu Anda potong ujungnya maka dia akan bercabang sehingga nutrisi tanaman akan terbagi menurut banyaknya cabang tersebut.
Tanaman bonsai yang sempurna perlu perawatan hingga ratusan tahun lamanya
Pemberian pupuk dan media tanam yang baik pasti tidak akan lama dalam membuat bonsai. Menurut pengakuan dari beberapa pebonsai bahwa menanam bonsai dapat dilakukan antara 3 hingga 5 tahun.
TAHAPAN MEMBUAT TANAMAN BONSAI
Penyiapan Benih
Bonsai dapat ditanam melalui biji, stek atau cangkok. Masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Bonsai yang paling disukai adalah dari jenis tanaman yang memiliki batang yang kokoh, keras dan berusia tua.
Contoh tanaman yang sering dijadikan tanaman bonsai adalah beringin (ficus), serut, waru, lantana, kelampis (arrabica), dan masih banyak lagi.
Potting
Sebelum dipindahkan ke pot yang lebih permanen, bakalan bonsai biasanya ditanam di pot plastik atau polyback terlebih dahulu.
Tanaman dalam pot tentunya memiliki cadangan maknan yang sangat terbatas. Sehingga banyak juga pebonsai yang sengaja membiarkan akar tanaman bonsainya menjalar ke luar pot agar dapat menjangka nutrisi makanan yang lebih banyak.
Styling
Begitu tanaman bonsai sudah memiliki akar dan batang yang agak kuat, segera Anda bentuk dengan bantuan kawat aluminium yang dililitkan pada batang.
Apabila Anda telat dalam pembentukan (stylling) ini maka akan mengalami kesulitan untuk bentuknya. Namun jika terlalu cepat atau batang masih terlalu muda maka yang menjadi korban adalah batangnya. Batang menjadi lecet atau malah patah.
Kawat aluminium yang dapat Anda gunakan memiliki ukuran yang beragam, seperti 1 cm, 2 cm, 3 cm, 4 cm, 5 cm dan lain-lain. Kawat yang Anda gunakan tentunya harus Anda sesuaikan dengan besar kecilnya batang bonsai.
Prunning
Prunning merupakan proses penggundulan atau pemotongan semua daun pada anaman bonsai. Tujuan dari proses ini bertujuan untuk memperbanyak cabang.
Tak perlu khawatir tanaman akan mati karena setelah beberapa hari Anda lakukan prunning tunas akan tumbuh menyebar disebagian besar batang. Anda dapat leluasa untuk memilah, batang mana yang akan dibiarkan tumbuh dan yang perlu digugurkan.
Yang perlu Anda perhatikan ketika melakukan prunning di musim kemarau adalah dengan menyisakan beberapa daun agar tanaman tidak mati.
Repotting
Repotting adalah tahapan akhir dari proses membuat bonsai. Sambil menunggu tumbuhnya tunas setelah Anda prunning, repotting ini berguna untuk memercantik tampilan tanaman bonsai.
Ketika memilih pot tentu tak bisa sembarangan, Anda perlu menyesuaikan dengan bentuk tanaman.
Beberapa jenis pot yang biasanya dipakai untuk bonsai adalah berbentuk lingkaran, oval, segi empat, segi delapan dan kotak. Sedangkan untuk ketebalan pot juga bervariasi, mulai dari yang tipis hingga tebal atau tinggi.
PERAWATAN BONSAI
Penyiraman
Penyiraman tanaman bonsai bertujuan untuk membasahi media tanam. Penyiraman alangkah baiknya Anda gunakan dengan air mirni dan bersih, seperti air sumur atau air hujan.
Cara membasahi media tanam ini sebaiknya Anda lakukan seperlunya saja. Apabila media tanam terlalu lembab justru dapat memperlambat pertumbuhan tanaman bonsai. Yang penting media tidak mengalami kekeringan.
Penyinaran
Sinar matahari sangat berguna untuk fotosintesis tanaman. Setiap hari tanaman sangat membutuhkan sinar tersebut. Usahakan tanaman bonsai Anda mendapatkan sinar matahari yang cukup dengan kadar yang tidak terlalu panas.
Apabila musim kemarau dengan terik matahati yang menyengat, alangkah baiknya Anda gunakan paranet untuk mengurangi konsentrasi sinar matahari.
Pemupukan
Waktu pemupukan yang baik adalah ketika tanaman melakukan proses fotosistesis paling banyak, kira-kira ketika pagi menjelang siang.
Pengobatan dan Pemberian Vitamin
Selain pemberian pupuk, kadang tanaman bonsai perlu vitamin dan obat-obatan. Obat-obatan yang sering diberikan adalah pembunuh serangga. Biasanya banyak jenis ulat dan serangga yang memakan dan mengganggu dedaunan.
Penggantian media tanam
Untuk menjaga kualitas media tanam, Anda perlu juga mengganti media tanam secara berkala agar nutrisi tanaman tetap terjaga. Kadang para pebonsai juga melakukan grounding untuk mempercepat pertumbuhan tanaman bonsai.
Grounding pada umumnya dilakukan dengan sengaja melobangi bagian bawah pot untuk tempat laluan akar menembus tanah secara alami. Dengan begitu maka kebutuhan nutrisi tanaman tidak sebatas yang ada di dalam pot namun lebih luas lagi.*